Seorang wanita non muslim -di antara ribuan hadirin- bertanya kepada DR Zakir Naik mengapa Allah disebut Allah, tidak disebut dengan nama lain?
Seperti biasanya, DR Zakir memberikan jawaban yang cemerlang.
"Saudari itu bertanya mengapa Allah disebut Allah, tidak nama lain. Jawapannya ada dalam Al Qur'an surat Al Isra 'ayat 110.
قُلِ ادْعُوا اللَّهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَنَ أَيًّا مَا تَدْعُوا فَلَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى
Katakanlah, serulah Allah atau serulah Ar Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai asma'ul husna (QS. Al Isra ': 110)
Kau boleh menyebut Tuhan (Allah Subhanahu wa Ta'ala) dengan nama apapun, tetapi haruslah nama-Nya yang benar, haruslah nama yang diberikannya pada diri-Nya sendiri. Dan ada 99 nama yang disebutkan dalam Al-Quran dan hadis sahih; Ar Rahman, Ar Rahim, Al Karim, Al Hakim, dan seterusnya tak kurang dari 99 nama. Dan yang menjadi mahkotanya adalah "Allah".
Dan firman Allah "Allah mempunyai asma'ul husna" ini selain disenaraikan dalam surat Al Isra 'ayat 110 juga diulang dalam surat Thaha ayat 8, Al A'raf ayat 180 dan surat Al Hashr ayat 24 di mana Allah menjelaskan bahawa Dia mempunyai asma' ul husna. Tapi nama yang menjadi mahkota adalah "Allah".
Mengapa Muslim lebih senang menyebut "Allah" daripada menggunakan bahasa Inggeris "God"?
Saudari, alasannya adalah, semua nama dan kata yang lain boleh mereka mainkan. Misalnya jika engkau menambah "s" pada perkataan "God", dia menjadi Gods (tuhan-tuhan). Namun tidak ada bentuk jamak dari kata "Allah". Dialah yang Maha Esa.
Jika engkau menambah kata "dess" pada kata "God" dia menjadi "Goddes" (tuhan perempuan).
Dalam Islam, tidak ada yang namanya "Allah laki-laki" atau "Allah perempuan". Allah tidak mempunyai jenis kelamin.
Jika kau menambah "Bapak" pada "Tuhan" maka menjadi "Tuhan Bapak". Tidak ada yang namanya Tuhan Bapak dalam Islam.
Jika kau menambah "Ibu" pada "Tuhan" maka menjadi "Tuhan Ibu". Tidak ada yang namanya Tuhan Ibu dalam Islam.
Jika kau menambah nama tertentu pada "Tuhan", jadilah ia "Tuhan Palsu". Dalam Islam tidak ada Allah palsu. Itulah mengapa kami muslim lebih suka menyebut "Allah" sesuai dengan bahasa Arabnya. "
DR Zakir Naik juga menunjukkan bahawa kata "Allah" ternyata ada di hampir semua kitab suci agama besar di dunia. Penasaran? Berikut ini video lebih lanjut:
+
Post a Comment