Dajjal merupakan sosok eskatologi Islam yg dilaknat Allah dan keberadaannya masih menjadi misteri. Ada saatnya manusia bermata satu ini akan keluar dari tempat persembunyian dan menyebarkan fitnah ditengah-tengah manusia.
Sosok yg disebut-sebut akan menjadi tanda datangnya kiamat besar ini memiliki kemampuan menghidupkan org mati, menyembuhkan org sakit, membawa sungai, surga, neraka, memunculkan kesuburan, serta menurunkan hujan.
Namun meskipun Dajjal bs menumbuhkan tanaman dan menurunkan hujan, bukan berarti makanan kita berlimpah ruah dan bebas makan apa saja. Khususnya kaum muslim, mereka akan mengkonsumsi makanan yg berbeda dgn yg ada saat ini. Seperti apa?
Berikut ulasannya.
Pada saat kemunculannya nanti, Dajjal akan menimbulkan huru hara dimuka bumi. Bahkan bumi dan langit pun enggan untuk berbagi rezeki untuk manusia. Selama 3 tahun berturut-turut, manusia akan mengalami peceklik panjang menandai kemunculan Dajjal. Hal ini dijelaskan di dalam hadits yg dijelaskan oleh Syaikh Al-Albani sebagai berikut:
“Sesungguhnya tiga tahun sebelum kemunculan Ad-Dajjal, di tahun pertama, langit menahan sepertiga air hujannya, bumi menahan sepertiga hasil tumbuhannya, dan di tahun kedua, langit menahan dua pertiga air hujannya, dan bumi juga menahan dua pertiga hasil tanamannya. Dan di tahun ketiga langit menahan seluruh yang ada padanya dan begitu pula bumi, sehingga binasalah setiap yang memiliki gigi pemamah dan kuku.”(“Kisah Dajjal”– Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani; Pustaka Imam Asy-Syafi’i; hlm. 92)
Hadist di atas menyiratkan bahwa apa saja yg memiliki gigi pemamah dan kuku maka akan binasa, dimana dpt diartikan setiap hewan yg dpt memberikan protein bagi manusia akan punah. Contohnya seperti kambing, domba, sapi kerbau dan Unta. Lantas jika sumber protein kita punah, apa yang kita makan?
Ada sebuah buku dari Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah menulis sebagai berikut: Dalam Hadist Riwayat Ahmad,
“Asma’ berkata, “Akan tetapi mereka tdk mendapatkan apa-apa sehingga aku khawatir terkena musibah kelaparan, dan apa yg bisa dimakan oleh kaum mukmin pd waktu itu?” Jawab Nabi “Allah mencukupkan kepada mereka dgn makanan yg diberikan kepada penduduk langit (Malaikat).” (HR. Ahmad No. 26298)
Tapi terpikirkah anda bahwa malaikat tdk makan dan tdk minum, lalu bagaimana orang mukmin untuk menyambung hidupnya. Ternyata Islam sudah menyiapkan jawabannya
Asma’ berkata, “Wahai Nabi Allah, bahwasanya Malaikat tdk makan dan tdk minum.” Jawab Nabi : “Akan tetapi mereka membaca tasbih dan mensucikan Allah, dan itulah makanan dan minuman kaum beriman saat itu, tasbih dan taqdis.” (HR. Abdul Razzaq, ath-Thayalisi, Ahmad, Ibnu Asakir)
Penghuni langit atau malaikat terbiasa setiap hari dgn melantunkan tasbih, maka dari itu Rasulullah SAW menjelaskan bahwa makanan kaum mukmin pd masa itu ialah berupa makanan yg sama dgn penghuni langit berupa tasbih dan taqdis...
Dari hadist tersebut terlihat jelas betapa pentingnya peran dzikir dlm hidup kt. Bahkan jika dilakukan dgn baik dan benar, maka itu bisa menggantikan fungsi makanan khususnya protein yg pada masa itu menjadi barang langka. Wallahu A’lam
Semoga bermanfaat ya, Yuk-dishare ya...
Sumber: (infoyunik/akhwatindonesia/tolongsebarkanlah)
+
Post a Comment